Jumat, 11 Juli 2014

Perbedaan Laporan Beserta Contohnya

Pengertian laporan

Laporan mempunyai peranan yang penting pada suatu organisasi karena dalam suatu organisasi dimana hubungan antara atasan dan bawahan merupakan bagian dari keberhasilan organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antara perseorangan dalam suatu organisasi baik yang berupa hubungan antara atasan dan bawahan, ataupun antara sesama karyawan yang terjalin baik maka akan bisa mewujudkan suatu sistem delegation of authority dan pertanggungjawaban akan terlaksana secara effektif dan efisien dalam organisasi.
Pengertian laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor melakukan suatu kegiatan. dalam pembuatan suatu laporan formal, bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang baik, jelas dan teratur. Bahasa yang baik tidak berarti bahwa laporan itu mempergunakan gaya bahasa yang penuh hiasan, melainkan dari segi sintaksis bahasanya teratur, jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata yang lain dan antara satu kalimat dengan kalimat lain. Penggunaan kata ganti orang pertama dan kedua harus dihindari, kecuali penggunaan kata ”kami” bila yang menyampaikan laporan adalah suatu badan atau suatu tugas.
Dasar-dasar Laporan
– Pemberi Laporan
Pemberi laporan dapat berupa perseorangan, sebuah panitia yang ditugaskan untuk maksud tertentu.
Misalnya: seorang mahasiswa ditugaskan oleh dosennya untuk meneliti suatu obyek tertentu.
– Penerima Laporan
Laporan bukan hanya dibuat oleh seorang atau suatu badan, tetapi laporan juga ditujukan atau akan disampaikan kepada seorang atau suatu badan. Yang menerima laporan itu adalah orang atau badan yang menugaskan.
– Tujuan Laporan
Tujuan laporan pada umumnya untuk mengatasi suatu masalah, untuk mengambil suatu keputusan yang lebih efektif, mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu maslah untuk mengadakan pengawasan dan perbaikan, untuk menemukan teknik-teknik baru, dan sebagainya.
– Sifat Laporan
Sebuah laporan harus mengandung sifat-sifat seperti berikut:
1. Mengandung imaginasi
2. Laporan harus sempurna dan komplit
3. Laporan harus disajikan secara menarik
4. Macam-Macam Laporan
Perbedaan Laporan Menurut Bahasanya


Berdasarkan kepada bahasanya laporan terbagi menjadi 2 bentuk yaitu laporan formal dan laporan Informal.
1. Laporan Formal
Laporan Formal adalah laporan yang ditulis secara ilmiah, yaitu sebagai hasil dari peneliti. Laporan formal memiliki isi singkat tetapi padat dan sistematis serta logis. Biasanya laporan ini bersifat impersonal dan materinya disajikan dalam suatu pola struktur. Bentuk laporan formal terdiri dari :


A. Bagian Pendahuluan
1) Halaman Judul
2) Halaman Pengesahan (jika perlu)
3) Halaman Motto / Semboyan (jika perlu)
4) Halaman Persembahan (jika perlu)
5) Kata Pengantar
6) Daftar Isi
7) Daftar Tabel (jika ada)
8) Daftar Gambar (jika ada)
9) Daftar Grafik (jika ada)
10) Abstrak

B. Bagian Isi

1) Bab I
I. Pendahuluan
II. Latar Belakang
III. Identifikasi Masalah
IV. Pembatasan Masalah / Ruang Lingkup Penelitian
V. Rumusan Masalah
VI. Tujuan dan Manfaat
2) Bab II : Kajian Pustaka
3) Bab III : Metode Penelitian
4) Bab IV : Pembahasan
5) Bab V : Penutup


C. Bagian Penutup
1) Daftar Pustaka
2) Daftar Lampiran
3) Indeks atau Daftar Istilah


2. Laporan Informal
Laporan Informal adalah laporan yang ditulis tidak dengan kata-kata ilmiah atau ditulis secara popular, dengan menggunakan kata-kata sederhanana, bahasa dan terkadang diselingi dengan kalimat humor atau lucu. Laporan Informal bersifat pribadi yaitu mengikuti dengan kepentingan penulisannya. Laporan Informal terdiri dari :


A. Laporan Kunjungan
1) Judul Laporan
2) Tujuan
3) Waktu Pelaksanaan
4) Hasil yang diperoleh


B. Laporan Percobaan
1) Judul Percobaan
2) Pelaksanaan
3) Urusan kerja
4) Data yang diperoleh
5) Kesimpulan


C. Laporan diskusi
1) Topik
2) Moderator
3) Penyaji
4) Jumlah peserta
5) Masalah yang dibicarakan
6) Pemecahan masalah
7) Kesimpulan


Sistematika Laporan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran


Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Penelitian/Pengamatan
(mengapa kita mengamati Pengolahan Manisan Rumput Laut)


B. Tujuan Pengamatan
(untuk apa kita mengamati Pengolahan Manisan Rumput Laut)


C. Kegunaan Pengamatan
(apa gunanya kita melakukan pengamatan, baik untuk kita sendiri maupun untuk orang ain)


Bab II. Pengolahan Manisan Rumput Laut
(disini dibahas mengenai cara pengolahan (termasuk bahan-bahan untuk pembuatan manisan, alat-alat yang digunakan, berapa biaya yang diperlukan dll), hasil dari pengolahan, pemasaran, siapa yang membelinya dan lain-lain yang menurut anda berhubungan dengan pengolahan manisan rumput laut.


Bab III. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
(ringkasan dari pengamatan)
B. Saran
(ditujukan untuk pembuat manisan, dan untuk penulis laporan)
Daftar Pustaka (daftar sumber-sumber dari buku,majalah,koran dll)
Lampiran-Lampiran (catatan-catatan yang kita peroleh dari orang yang kita teliti seperti daftar harga bahan-bahan pembuat manisan, dan lain-lain yang dikeluarkan oleh pembuat manisan).

Contoh Laporan Diskusi


Contoh Laporan Diskusi Kelompok

Saturday, 17 August 2013


LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK






Kelompok : II


Kelas : XII IPA Akselerasi


Sekolah : SMA Negeri 2 Selong






I. Tujuan


Melatih siswa untuk lebih berani mengemukakan pendapat atau gagasan secara lisan






II. Permasalahan


Masalah yang diangkat oleh kelompok diskusi kami adalah “Kurangnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan di daerah terpencil”.






III. Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan : Selasa, 11 Desember 2012


Tempat pelaksanaan : SMA Negeri 2 Selong


Moderator : Inggil Retno Dewanty


Peserta diskusi


Ketua kelompok / penyaji : Galis Asmara


Notulis : 1. Dewi Febriani


2. Muhammad Zaini


Anggota : Siswa kelas akseleras






IV. Hasil Diskusi


Hasil diskusi kelompok kami sebagai berikut.


Pendidikan di Indonesia pada umumnya telah nampak baik namun jika dilihat lebih dalam lagi banyak sekolah di daerah terpencil yang kurang memenuhi standar fasilitas untuk dikatakan sebagai sekolah yang layak pakai. Hampir di seluruh pelosok desa seperti halnya di bagian timur Sulawesi Tenggara maupun Jawa Timur. Di Jawa Timur tepatnya di Jember ada sekitar 1200 ruang kelas yang perlu direnovasi atau diperbaiki. Sedangkan di bagian timur Sulawesi Tenggara tepatnya di kecamatan Wawonii fasilitas bagi siswa untuk pergi ke sekolah tidak ada, sehingga para siswa harus menyewa perahu untuk menyebrang ke sekolah mereka yang letaknya berada di seberang desa mereka yang dipisahkan oleh laut Banda. Dengan melihat dua daerah yang disebutkan telah mewakili kebanyakan daerah lainnya di Indonesia.






V. Kesimpulan


Pendidikan di Indonesia terutama di daerah terpencil masih tidak memenuhi standar fasilitas untuk dikatakan sebagai sekolah yang layak. Itu dikarenakan sekolah yang terletak di daerah terpencil kurang mendapat perhatian pemerintah.






VI. Saran
Pemerintah harusnya melakukan tindakan secara cepat dalam memenuhi fasilitas yang diperlukan dalam dunia pendidikan terutama di daerah terpencil.
Masyarakat di daerah terpencil sebaiknya mendukung tindakan pemerintah karena terkadang masyarakat awam merasa pendidikan bukan hal yang penting.






Hormat kami,


Ketua                                                                                        Notulis







Galis Asmara                                                                             Dewi Febriani















sumber: Asmara,Galih, 12 July 2014, http://ghalisasmara.blogspot.com/2013/08/contoh-laporan-diskusi-kelompok.html

Perbedaan Komponen dalam Proposal Ilmiah dan Non Ilmiah

Perbedaan Komponen Proposal Ilmiah dan Non Ilmiah


Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Proposal juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk pengajuan atau permohonan, penawaran baik berupa ide, gagasan, pemikiran, maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan ijin, persetujuan, dana, dan lain sebagainya (Hariwijaya, 2005:12-13). Dalam tulisan ini akan dibahas 2 jenis proposal dari beberapa jenis yang ada, yaitu proposal penelitian (ilmiah) dan proposal umum (non ilmiah)




Kerangka Proposal
Kerangka proposal adalah sebagai berikut :
1. Dasar Pemikiran. Dalam dasar pemikiran sebuah proposal dicantumkan pokok-pokok pemikiran perlunya melaksanakan kegiatan tertentu.
2. Jenis Kegiatan. Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan harus dijelaskan dalam proposal.
3. Tema Kegiatan. Tema kegiatan dalam sebuah proposal berisi inti-inti kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
4. Tujuan Kegiatan. Tujuan kegiatan harus dijelaskan agar orang mengetahuinya. Penyusun proposal perlu merumuskan tujuan sedemikian rupa agar yang akan dicapai dapat diketahui dan dirasakan oleh pembaca proposal.
5. Peserta Kegiatan. Peserta kegiatan meliputi siapa serta berapa jumlah peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
6. Waktu dan Tempat Pelaksanaan. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan harus jelas dalam sebuah proposal.
7. Susunan Kepanitiaan. Para penyusun proposal dari suatu tim perlu menyelksi kualifikasi dan bobot orang-orang yang duduk sebagai panitia pelaksanaan dalam kegiatan yang direncanakannya. Hal ini untuk menjamin kelancaran jalannya suatu kegiatan.
8. Anggaran Biaya. Anggaran biaya dalam suatu proposal harus dicantumkan, tetapi penyusunannya harus logis dan realistis, serta harus memperhatikan keseimbangan antara pengeluaran dan penghasilan. Hal ini agar diterima secara logis oleh penyandang dana.
9. Acara Kegiatan. Jadwal atau acara kegiatan harus jelas dan terperinci. Dengan demikian, pada waktu nanti tidak terjadi hal-hal yang menyimpang dari acra yang sudah ditentukan. Hal ini juga bertujuan untuk mengefektifkan waktu selama kegiatan berlangsung.
10. Penutup. Penutup merupakan bagian akhir yang berfungsi menekankan bahwa proposal diajukan dengan sungguh-sungguh dan dijelaskan pentingnya kegiatan yang akan dilaksanakan. Hendaknya dalam bagian ini tergambar sikap optimis dari pembuat proposal.




Perbedaan Komponen Proposal Ilmiah dan Non Ilmiah
Proposal ilmiah dan non ilmiah memiliki perbedaan komponen-komponen didalam masing-masing karya tulis tersebut. Pada proposal formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu :


1) Bagian pendahuluan
Bagian pendahuluan terdiri dari beberapa bagian yaitu sampul dan halaman judul, kata pengantar, ikhtisar, daftar isi, dan lembar pengesahan.
2) Isi proposal
Isi proposal ilmiah terdiri dari beberapa bagian yaitu latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar, metodologi, fasilitas, personalia, keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya.
3) Bagian Pelengkap penutup
Bagian ini terdiri dari beberapa bagian yaitu daftar pustaka, lampiran, tabel dan sebagainya.
Sedangkan proposal non ilmiah komponennya merupakan variasi bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.



Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Proposal juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk pengajuan atau permohonan, penawaran baik berupa ide, gagasan, pemikiran, maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan ijin, persetujuan, dana, dan lain sebagainya (Hariwijaya, 2005:12-13)

Contoh Proposal Ilmiah (Penulisan Ilmiah) 



1. Latar Belakang MasalahSeiring dengan perubahan paradigma pembelajaran, maka keberhasilan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi tidak hanya ditentukan oleh faktor pengajar/dosen, melainkan sangat dipengaruhi oleh keaktifan mahasiswa. Kurikulum baru tahun 2004 mempertegas bahwa proses pembelajaran harus berpusat pada peserta belajar, pengajar bukan sebagai satu-satunya sumber belajar atau sumber informasi, melainkan berperan sebagai fasilitator, dinamisator, dan motivator dalam pembelajaran.
Selain sumber belajar berupa perpustakaan yang tersedia di kampus, sekarang ini berkembang teknologi internet yang memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam menggali ilmu pengetahuan. Melalui internet mahasiswa dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat, sehingga dapat mempermudah proses studinya.

2. Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber belajar, antara lain : optimalisasi pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar, pemenuhan koleksi buku-buku yang tersedia di perpustakaan, pemanfaatan internet sebagai sumber belajar, serta pemanfaatan sumber daya lingkungan sebagai sumber belajar.

3. Batasan MasalahMeskipun banyak permasalahan yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran, namun dalam penelitian ini hanya membatasi pada masalah pemanfaatan internet sebagai sumber belajar oleh mahasiswa.

4. Rumusan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah mahasiswa UNIVERSITAS GUNADARMA telah memanfaatkan internet sebagai sumber belajar ?
2. Alasan apa yang memotivasi mahasiswa UNIVERSITAS GUNADARMA memanfaatkan internet sebagai sumber belajar ?
3. Faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat mahasiswa UNIVERSITAS GUNADARMA untuk memanfaatkan internet sebagai sumber belajar ?

5. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Jumlah mahasiswa UNIVERSITAS GUNADARMA yang telah memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.
2. Alasan yang memotivasi mahasiswa UNIVERSITAS GUNADRAMA memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.
3. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat mahasiswa UNIVERSITAS GUNADARMA memanfaatkan internet sebagai sumber belajar

6. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi mahasiswa, untuk lebih meningkatkan pemanfaatan teknologi internet sebagai sumber belajar, sehingga mempercepat masa studinya.
2. Bagi program studi, sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan dan program kerja yang berkaitan dengan fasilitas sumber belajar.
Bagi peneliti, sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan penguasaan teknologi informasi sehingga dapat memperbaiki kemampuan dalam mengajar.

sumber: Purbhadyfa,Fredy, 12 July 2014,http://fredypurbayadhyfha.wordpress.com/2012/05/04/proposal-dan-laporan/